Kendaraan menghasilkan dua macam bentuk racun, yang terlihat oleh mata
dan yang tak terlihat oleh mata. Yang terlihat oleh mata adalah PM
(particulate matter) yaitu jelaga, asap hitam, tar, dan hidrokarbon yang
tidak terbakar. Sedang untuk yang tak terlihat oleh mata adalah NOx, CO
dan hidrokarbon, walaupun tak terlihat biasanya indera kita bisa
merasakan kalau kadar nya terlalu tinggi yaitu mata perih dan menjadi
berlinang air mata. Lalu kenapa sih kok bisa seperti itu? Mesin dapat
menghasilkan tenaga dari hasil pembakaran bahan bakar,
Siklus mesin diesel 4 tak.
1. Intake valve membuka, piston akan bergerak turun maka udara akan masuk ke silinder
2. 2. Piston naik udara dalam silinder akan tertekan
3.
3. Ketika solar disemprot dari nozzle, pada waktu yang bersamaan
dengan piston mencapai puncak dan udara hamper terkompresi, solar akan
sendirinya meletup oleh panas (500 sampai 700 derajat Celcius)
4. 4. Ketika exhaust valve membuka dan piston naik, gas dalam silinder akan keluar sebagai hasil pembuangan.
Jika
suhu dalam ruang bakar terlalu rendah maka jumlah PM nya akan meningkat
dan jika suhu terlalu tinggi maka NOx nya yang akan meningkat. Dalam
mesin diesel, formasi unsur NOx sangat dipengaruhi oleh peningkatan suhu
dalam ruang bakar. Maka daripada itu, penting dilakukan menjaga tingkat
temperature ruang bakar pada posisi tertentu. Cara mudah untuk
mengurangi kadar NOx adalah memperlambat timing semprotan bahan bakar,
akan tetapi hal tersebut malah mengakibatkan borosnya bahan bakar
sebesar 10-15%. Lalu bagaimana caranya supaya PM nya rendah dan NOx nya
juga rendah dengan tidak mengorbankan kemampuan mesin, lebih ekonomis
bahan bakar dan lebih ramah kepada lingkungan? Beberapa cara untuk
meningkatkan kemampuan efisiensi pembakaran banyak macamnya yaitu dengan
menggunakan bantuan computer, mengatur kesesuaian semprotan bahan bakar
dan udara, menggunakan teknologi common rail dimana menggunakan tekanan
yang sangat tinggi dan kesesuaian timing injeksi pada setiap putaran
mesin, kepala silinder bermulti-klep dan lain-lain.
Untuk
memenuhi standar gas buang euro2, saat ini di Indonesia banyak kendaraan
komersil yang menggunakan teknologi turbo-intercooler dan dilengkapi
catalyst. Lalu apa hubungannya?
Turbo
Turbo bekerja pada
rpm tinggi. Pada mesin normally aspirated keadaan ini dimana silinder
mebutuhkan udara yang banyak sehingga bahan bakar juga semakin boros dan
menhasilkan NOx yang tinggi. Pada mesin turbo, saat piston bergerak
cepat menghasilkan gas exhaust bertekanan. Tekanan tersebut dimanfaatkan
untuk memutar turbin pada rumah turbo dan menghisap udara masuk ke
ruang silinder menjadi lebih efisien sehingga bahan bakar menjadi lebih
efisien dengan peningkatan tenaga yang cukup signifikan.
Intercooler
udara
tekanan tinggi dari turbo masuk ke dalam intercooler untuk diturunkan
temperaturnya, baru kemudian masuk kedalam ruang bakar. Udara dingin
dengan densitas lebih tinggi akan meningkatkan efisensi pembakaran dan
mengurangi kadar NOx.
Oxydation Catalyst
Alat
ini berfungsi mereduksi jumlah PM yang keluar dari silinder dengan
merubah zat beracun menjadi zat tidak beracun dengan mengubahnya secara
kimia oleh katalis yang terinstall dalam knalpot sebelum dibuang /
dilepas ke udara.
EGR dan SCR
untuk
mendapatkan nilai efisiensi yang maksimum dari mesin diesel dan
pemenuhan standar euro 4 dan 5 beberapa alat tambahan yang biasa dipakai
adalah SCR dan EGR, SCR (Selective Catalytic Reduction) biasanya
dipakai pada kendaraan keluaran Mercedes-Benz dan Volvo. Dengan cara ini
NOx yang berbahaya diubah menjadi Nitrogen biasa dan air. Beberapa
komponen pendukung system SCR adalah mesin yang lebih canggih dan
bertenaga, catalytic converter dan Adblue.
Beberapa keuntungan bluetec:
- 1. Standar emisi Euro5 dapat dicapai
- 2. Efisien, pembakaran yang lebih bersih pada mesin
- 3. Interval perawatan yang sama dengan mesin Euro3
- 4. Perawatan yang sama dengan mesin Euro3
- 5. Dapat menggunakan solar bersulfur
- 6. Lebih irit 5% (dengan menggunakan mesin V8)
Kekurangan
- Harus menambahkan cairan tambahan seperti AdBlue
EGR (Exhaust Gas Resirculation)
EGR
adalah alternative lain daripada SCR untuk memenuhi standar emisi gas
buang Euro4. Dalam gas bung terdapat CO2, NOx dan uap air. NOx dikurangi
dalam ruang bakar dengan menyuntik kembali gas buang yang telah
didinginkan melalui heat exchanger. Udara yang dimasukkan kembali ke
dalam silinder ini mengurangi konsentrasi O2 dan suhu pembakaran
sehingga nilai NOx nya pun turun. Namun bahan bahan bakar dan PM akan
bertambah karena pembakaran menjadi tidak optimal. PM ini harus
dikurangi dengan cara memodifikasi injector bahan bakar, memodifikasi
catalyst atau filter.
Temperatur spesifik EGR lebih tinggi
daripada udara bebas, oleh karena itu EGR meningkatkan suhu intake lalu
pada waktu yang bersamaan menurunkannya pada ruang bakar.
%EGR= [volume EGR/jumlah udara masuk ke silinder]x100%, atau
EGR rasio= [CO2 intake – CO2 ambient]/[CO2 exhaust – CO2 ambient], (Baerta et al 1999)
Pada
pembebanan yang tinggi, sangat sulit EGR bekerja mendinginkan
pembakaran dan malah akan menyebabkan timbulnya banyak asap dan PM. Pada
pembebanan ringan, hidrokarbon yang tidak terbakar dalam EGR akan
terbakar kembali dalam campuran berikutnya, meningkatkan bahan bakar
yang tidak terbakar pada exhaust dan meningkatkan effisiensi penhentian
thermal. Selain itu juga, EGR panas akan meningkatkan suhu intake, yang
akan mempengaruhi pembakaran dan emisi pembuangan. Dengan menggunakan
EGR, terdapat timbale balik antara pengurangan kadar NOx dengan
peningkatan jelaga dan hidrokarbon yang tidak terbakar. Beberapa
penelitian telah membuktikan hal ini dan mengindikasikan bahwa lebih
dari 50% EGR , PM meningkat sangat tajam dan sangat dianjurkan
menggunakan filter atau catalyst.
Efek EGR pada tingkat pembebanan (Mehta et al, 1994)
Ketika
komponen mesin bersentuhan langsung dengan PM, abrasi akan mungkin
terjadi. Asam sulfur dan air kondensasi dari EGR akan menyebabkan
korosi. Beberapa penelitian menemukan kerusakan pada dinding silinder
karena pengurangan kapasitas oli pelumasan, untuk mencegah tercampurnya
jelaga campuran yang terbawa oleh resirkulasi gas buang (Mehta et al
1994).
Penelitian juga menyebutkan EGR yang dihubungkan dengan
filter atau catalyst, menurunkan kadar PM. Filter akan cepat tersumbat
oleh PM dan akan menyebabkan meningkatnya tekanan balik pada exhaust
mesin yang juga akan mengurangi performa mesin. Filter ini harus
diperbarui agar tidak cepat tersumbat yaitu dengan menggunakan teknik
aerodinamika, atau teknik regenerasi elektrostatik. Cara lainnya adalah
menggunakan cairan additive berbahan dasar cerium atau besi and
continous regeneration trap (CRT) menggunakan bahan bakar solar bebas
sulfur. (zalenka et al 1998)
Klasifikasi EGR
1. Berdasarkan temperature
a. EGR panas = udara buang diresirkulasi tanpa didinginkan, menyebabkan peningkatan suhu intake
b.
EGR sangat dingin = udara buang didinginkan menggunakan heat
exchanger, kondensasi air akan menyebabkan tetesan air yang akan berefek
buruk dalam ruang silinder.
c. EGR dingin sebagian = untuk menghindari kondensasi, temperature dijaga sesuai dengan yang diinginkan.
2. Berdasarkan konfigurasi
a.
Sistem Long Route (LR) = dalam system LR, tekanan akan turun
sepanjang udara masuk dan tekanan akan tetap pada sisi exhaust.
b.
Sistem Short Route (SR) = system ini berbeda dengan system lain
yang bermetode perbedaan tekanan postif sepanjang rangkaian EGR. Cara
lain mengendalikan nilai EGR adalah dengan menggunakan Variable Nozzle
Turbine (VNT) . kebanyakan system VNT menggunakan masukan tunggal,
dimana mengurangi efisiensi system oleh pemisahan denyut exhaust. EGR
yang telah didinginkan haruslah dimasukkan secara efektif.
3. Berdasarkan tekanan
a.
Sistem tekanan rendah = lintasan EGR berlanjut dari hili turbin
menuju bagian hulu kompresor. Hal ini ditemukan dalam menggunakan metode
rute tekanan rendah dimana EGR akan naik dengan pengurangan nilai NOx.
Akan tetapi berefek mempengaruhi ketahanan mesin, pembatasan peningkatan
suhu outlet kompresor dan penyumbatan intercooler.
b. Sistem
tekanan tinggi = lintasan EGR berlanjut dari hulu ke hilir kompresor,
walaupun EGR akan bekerja di beban berat, perbandingan udara akan
meningkat dan konsumsi bbm menjadi boros.
sumber: http://aria-info.blogspot.com/2010/02/kendaraan-menghasilkan-dua-macam-bentuk.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jala...
-
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika Hello sahabat Elind, berjumpa lagi. Kali ini Elind akan berbagi tentang simbol listrik dan...
-
MODUL PEMELIHARAN/SERVIS Sistem KEMUDI dan Komponen-komponennya ©coppyright; Asnawi 1. Tujuan Pembelajaran Umum a. Memahami k...
-
1. Nama-nama komponen utama AC (Air Conditioners) AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi...
-
Artikel ini memuat tentang cara kerja pengapian mesin mobil (ignition) pada umumnya, baik dengan menggunakan platina maupun dengan mengguna...
1 komentar:
Did you hear there is a 12 word sentence you can speak to your partner... that will trigger deep feelings of love and impulsive attraction for you deep inside his heart?
Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, admire and look after you with all his heart...
=====> 12 Words That Trigger A Man's Desire Response
This instinct is so hardwired into a man's brain that it will make him try harder than ever before to love and admire you.
In fact, triggering this all-powerful instinct is so important to having the best ever relationship with your man that the moment you send your man a "Secret Signal"...
...You'll soon notice him expose his heart and mind to you in such a way he never experienced before and he'll see you as the one and only woman in the galaxy who has ever truly tempted him.
Posting Komentar