Sebelum memeriksa koil, panaskan dahulu sampai suhu kerjanya
a. Ukur hambatan pada gulungan primer dengan ohm meter
(skala X 1). Hambatan gulungan primer 3.1 ohm


b.Ukur hambatan pada gulungan sekunder dengan ohm meter (skala 1.000). Hambatan gulungan sekunder 7,2 — 10,8 kilo ohm


c. Ukuran hambatan isolasi (sekat) antara terminal utama dan rumahnya. Gunakan tegangan 500 V untuk mengukur jangkauan
(range) hambatan. Hambatan normal I0 M ohm


d. Ukuran hambaaqn resistor luar dengan menggunakan ohm meter
(skala X 1), Hambatan resistornya 1,6 ohm.


penyetruman ulang aki
a. Keluarkan aki dari kendaraan. '
b. Lepaskan semua penutup aki,
c. Lakukan penyetruman/pengisian.
Penyetruman cepat : 6A atau lebih, max. 20A
Penyetruman lambat : 5A atau kurang
d. Tambah air aki bila perlu di saat pengisian.
e. Saat pengisian, dinginkan aki hingga airnya tidak melebihi 55 C.
F. Pengisian dilakukan sekali lagi jika berat jenis masih di bawah
berat jenis isi penuh.


distributor
Memeriksa kerja distributor
a. Tarik rem tangam dan ganjal.
b. Periksa ketinggian pelampung pada karburator.
c. Pasang tachometer kc mesin.
d. Panaskan mesin sampai suhu kerja normal.
e. Pnaskan lampu timing pada kabel busi no. 1.
f. Hidupkan mesin. Set putaran idel (stasioner) 800 rpm, atau lihat
spesifikasi.
g. Dengan lampu timing lihat posisi tanda waktu pengapian 5
BTDC (stasioner), atau lihat spesifikasi.
h. Kendorkan baut pengikat distributor dan putar distributor sampai
tanda timing pada puli kruk as bertemu dengan tanda pada tutup
rantai timing.
i. Kencangkan baut pengikat distributor dan periksa kembali timingnya


3. Menyetel celah platina
a. Periksa celah platina. Jika perlu bengkokkan braket yang tidak
bergerak dan mémastikan platina membuat hubungan di tengah
kontaknya.
b. Putar mesin dam hentikan pada celah platina terbesar,
c. Masukkan feeler di antara platina. Kendorkan kadua sekrupnya,
dan stel sampai diperoleh celah yang benar. Celah 0,5 krang lebih 0,05 mm,
atau lihat spesifikasi.
d. Kencangkan sekrup dan periksa kembali celahnya.


4._ Mengukur sudul dwell (dwellangle)
a. Pasangkan dwellmeter pada mesin.
b. Hidupkan mesin pada putaran idle (stasioncr).
c. Ukur dwellengle. Dwell angle 49°- 55°C, atau lihat spesifikasi
d. Jika tidak sesuai dengan speifisikasi, stel celahnya. ·
c. Jika dwellengle tidak dapat distel, periksa, dan pérbaiki atau ganti bagian-bagian berikut:
1) Cam (nok platina pada rotor)
2) Platina


5. Memeriksa pemaju sentrifugal (senlrifugal advance)
a. Panaskam mesin sampai suhu kerja.
b. Matikan semua perlengkapan asesori.
c. Periksa putaran idle dan waktu pengapian, harus tepat.
d. Copot selang vakum dari kontrol vakum dan tutup ujung selangnya.
e. Saat putaran mesin naik secara berangsur-angsur, periksa sudut maju pola jadi dengan lampu timing.
terlalu banyak maju .......... per alat pcngatur lemah (jika peralat pengatur patah, majunya besar skali).
Mundur ............................... pemberat alat pengatur atau cam(nok) tidak bekerja.

6. Pemaju vakum (vacuum advance)
a. Panaskan mesin sampai suhu kerja.
b. Matikan semua perlengkapan.
c. Periksa putaran idle dan waktu pengapian, harus tepat.
g. Lepaskan selang vakum dari kontrol vakum dan tutup ujung
selang.
e. Hidupkan mesin pada putaran idle.
f. Ikatkan pompa vakum pada kontrol vakum dan periksa gerakan
timing saat diberi vakum.

7. Melepaskan distributor dari mesin
Lepaskan bagian-bagian distributor menurut urutan berikut:
I. Kabel busi dan tutup disnibutor.
2. Selang vakum.
3. Baut.
4. Distributor.


8. Membongkar distributor
a. Buka klep penahan tutup distributor dan angkat tutupnya.
b. Lepaskan rotor.
c. Kendorkan sekrup terminal utama dan lepaskan kabel kondensor serta kabel utama. .
d. Lepaskan kondensor
e. Lepaskan sekrup serta kasa pelumas kam dan platina.
f . Lepaskan sekrup dan klip dan kontrol vakum.
g. Lepaskan sekrup, kabel, dan dudukan platina.
h. Lepaskan sekrup dan kam.
i. Keluarkan pin pengilat gigi dengan menggunakan drip yang sesuai dan lepaskan gigi dan ring.
j. Lepaskan batang (shaft) dari rumah distributor.
k. Lepaskan per klip, dan pemberat alat pengukur.


9, Memerikse kondisi distributor
a. Periksa tutup dari keretakan, penumpukan karbon, dan adanya percikan api. Jika terdapat kondisi seperti itu ganti tutup
b. Bersihkan karat yang ada terminal kabel busi.
c. periksa rotor dari keretakan atau tanda-tanda terbakar pada ujung logam. Kalau ada, tanda-tanda tersebut ganti rotor.
d. periksa titik kontaknya dari keausan, terbakar, penipisan, dan lubang. Kalau ada sedikit, bersihkan platina dengan amplas. Tapi kaIau banyak ganti platina.
e. periksa tegangan per pada lengan yang bergerak (platina) dengan cara sebagai berikut:

1) Kaitkan skala per pada lengan yang bergerak dengan sudut 90"C.
2) Catat skala penunjukan pada saat platina mulai bergerak.
3) Jika tidak sesuai spesifikasi. Ganti platina. Tegangan maks:' 4,9 N (0,5 kg, 1,1 lb), atau lihat spesifikasi.


Periksa kapasitas kondensor dengan cara sebagai berikut:
1) Ukur kapasitas kondcnsor dengan menggunakan tester.
2) jika tidak ada, periksa dengan mengganti kondensor baru
Setelah itu periksa apakah mesin hidup dengan lancar.
Kapasitas: 0,20 - 0,24 F.


Memasang kembali distributor
Pemasangan kebalikan dari membukanya. Perhatikan hal-hal berikut:
a. Bubuhi O-ring dengan 0li mesin.
b. Pastikan piston N0.1 pada posisi titik mati atas (TMA).
c. Pasang setelah tanda kesejajaran pada distributor pas.
d. Stel waktu pengapian setelah dipasang.





2. Parsiapan servis
a. Pastikan pemasangan sambungan aki tidak terbalik. Karena dapat merusak rectifier (kiprok).
b. jangan menggunakan tester tegangan tinggi, karena menyebabkan rectifier rusak.
c. Ingat tegangan aki ke terminal B pasia alternator,
d. jangan hidupkan mesin saat terminal L dan R dilepas.
Gambar I0. 16. TerminaI·terminal pada alternator

3. Pemeriksaan kerja sistem pengisian
a. Berikan arus dan tegangan seperti pada gambar.
b. Kunci kontak OFF
c. Ukur tegangan antara terminal L dan masa. Bila pengukuran tidak O V berarti altenator rusak.
d. Kunci kontak ON baca voltmetcr. Kalau hasilnya 0 V ada kerusakan pada alternator atau kabel-kabelnya. Jika tegangan yang mendekati tegangan aki ada hubungan pendek
pada terminal F dan braket belakang alternator. Kalau tegangan lebih
rendah dari aki kerusakan ada pada regulator I C. Posisi terminal F,
lihat






Memeriksa tegangan Iampu beban
a. Periksa dan pastikan aki berisi.
b. Pasang pengukur ampere dan pengukur tegangan seperti pada gambar. Pastikan penunjukan tegangan, 0 V ·
c. Kunci kontak ON, periksa dan pastikan hasil pengukur tegangan di bawah tegangan aki (1- 3 V). Jika hasilnya sama dengan tegangan aki kerusakan pada alternator.
d. Buat hubungan singkat ke terminal pada pengukur ampere.
Hidupkan mesin, setelah itu lanjutkan pemeriksaan hubungan
singkatnya.
Catatan:
Hati-hari saat menghidupkan mesin, arus yang ke starter jangan mengalir ke pengukur ampere.
f. pada kondisi tanpa beban, naikkan putar sampai 5.000 rpm(putaran mesin 2.000~ 2.500 rpm). atau sesuai spesifikasi.
g. Baca Penunjuk pada pengukur tegangan dan pengukur ampere.
Ampere 5A atau kurang, Tegangan (penyetelan tegangan)
14,7 + 0,3 V (pada 20°C), atau sesuai spesifikasi.

5. Memeriksal alternator dengan pemberian beban
a. Lepaskan kabel negatif aki.
b. Pasangkan pengukur ampere dan pengukur tegangan seperti pada
gambar.
c. Pasangkan kabel negatif aki.
d. Hidupkan mesin.
e. Beri beban dengan menyalakan lampu besar.
f. Secara bertahap naikkan putaran mesin. Jika tegangan dari aki lebih besar berarti ada arus yang dihasilkan, tak ada gangguan

Memcriksa alternator dengun pemberian »»~»

6. melepas alternator dari mesln
a. Lepaskan kabel negatif aki.
b. Lepaskan sabuk pemutar altenator.
c. Lepaskan dari terminal B alternator, sambungan termlna L dan R, serta lepaskan kabel dari klip,
d. Lepaskan baut, mur, dan alternator.

F. Membongkar alternator
a. Lepaskan sekrup dan peredam bunyi.
b. Lepaskan mur, puli, kipas, dan spacer (pengatur jarak).
c. Lepaskan baut panjang.
d. Pisahkan rumah bagian depan. Bukan dengan obeng melalui lubang pada rumah depan.
e. Lepaskan rotor dari rumah depan.
f. Lepaskan sekrup serta lager penahan (bearing retainer). Tahan bos lager rumah depan dan tekan lager pada rumahnya. (IniI dilakukan bila lagemya rusak).
g. Lepaskan solder pada dioda dan kabel kumparan stator.
h. Lepaskan stator dari rumah belakang.
i. Lepaskan sekrup serta rumah kol insulator dan terminal.
j. Lepaskan sekrup, dioda, dan pendingin dari rumah belakang,


pemeriksaan gulungan stator
a. Periksa kumparan stator dari kemungkinan putus/hubungan pendek dengan ohmmeter.
b. Untuk memeriksa sirkit yang terputus, sambung kabel pengukur seperti pada
gambar 10.19a
c.Jika tidak ada hubungan, ganti kumparan stator.
d, Untuk memeriksa hubungan singkat, sambungkan kabel pengukur yang satu ke inti yang lainnya ke kabel kumparan. Periksa hubungannya.
e. Jika ada hubungan, ganti stator.
{ 9. Memerikso rotor
a. Periksa sirkit yang terputus. Ukur hambatan antara slip ring seperti
pada gambar 10.20a. Spesifikasi 5 - 6 ohm, atau lihat spesifikasi lain.
b. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti rotor.
c. Periksa hubungan pendek dan hubungan antara. masing-masing slip ring dengan inti, seperti pada

d. Jika ada hubungan, ganti stator.


10. Memeriksa dioda
Dioda. alternator ada dua jenis, positif dilalui arus dari kabel timah hitam ke kotak. Tidak ada arus dari kotak ke kabel, untuk dioda negatif kebaliknnya.
a, Periksa hubungan antara kabel positif dau kotak dengan ohmmeter
b, Balikkan kabel tester dan lihat hubungannya.
c. Jika arus mengalir pada kedua arah atau tidak ada sama sekali,ganti dioda dan pendingin.

11 Mameriksa borstel
a. Ganti borstel bila panjangnya tinggi dua per tiga. Tegangan per
borstel = 360 gr (0,8 lb), atau lihat spesifikasi.
b. Ukur tegangan per.
c. Jika Iemah ganti per.
.
Memeriksa barstel

12.Memeriksa bearing rotor
Periksa kelancaran putaran, bunyi tidak normal lager depan dan
belakang. Ganti, jika tidak normal ditemukan.

13. Merakit dan memasang kembali alternator
a. Pemasangan adalah kebalikan membongkarnya. Perhtikan hal berikut:
l) Waktu memasang rotor ke sarang belakang dan stator borstel dengan menyelipkan kawat lurus yang kuat ini dimasukkan melalui sarang depan dan belakang; seperti
yang diperlihatkan gambar.
2) Waktu menyolder kawat dioda tidak boleh dari 20 detik, Panas mengakibatkan dioda rusak.
b. Pemasangan kebalikan dari melepaskannya. Perhatikan hal-hal
berikut :
1) Pemasangan tali pemutar berbentuk V harus masuk ke dalam alur puli.
2) Stel tegangan sabuk pemutar.
motor starter

2. Memeriksa kerja motor starter
a. Hubungkan secara langsung terminal B dan M pada starter dengan menggunakan kabél.
b. Starter harus berputar dengan lancar tanpa bunyi abnormal
c, Jika putaran terlalu pelan, tidak berputar atau ada bunyi; abnormal, lepaskan starter dan periksa. Pastikan hal-hal berikut sebelum melepaskannya
1) Kondisi ampere aki.
2) Terminal aki tidak kendor atau berkarat.
3) Kondisi kabel.
4) Kondisi pada kunci kontak.
5) Mosin macet.
Perhatikan : Hati-hati saat starter bekerja. Mesin bisa saja hidup


3. Pembongkaran dan pemasangan motor starter
a. Urutan pembongkaran seperti berikut:
1) Lepaskan kabel negatif aki.
2) Dongkrak kendaraan dan topang dengan stan pengaman
3) Lepaskan kabel dari starter.
4) Lepaskan starter

b. Pemasangan, kebalikan dari membongkarnya.
Pemeriksaan fungsi bagian-bagian
tes (pull-in)
1) Sambungkan kabel pada aki seperti pada
2) Jika pinion bergera ke arah luar, berarti saklar bekerja
normal.

Catatan: Hati-hati jangan memberikan arus terus mengalir lebih dari 10 detik.

Tes tahan (hold·in)
1) Setelah selesai melakukan tes pulI-in, lapaskan kabel terminal M (pinion).
2) Jika pinion tidak kembali, berarti kumparan penahan berfungsi dengan baik.

c. Tes baiik

I) Sambungkan aki antara terminal M pada saklar magnet bodi seperti pada gambar
2) Tarik pinion keluar sampai berhenti.
3) Pinion harus kembali secepatnya ke posisi semula saat hubungan aki dilepaskan.


5. Penyetelan celah pinion
a. Lepaskan sambungan pada terminal M.
b. Saat aki dihubungkan antara terminal S dan bodi starter, pinion bergerak keluar berhenti. Kemudian ukur celah antara pinion dan stopper. Hat-hati, jangan memberikan arus terus-menerus, lebih dari 20 detik. Celah pinion 0,5 — 2,0 mm.

Menyetel celah pinion I?
c. Jika celah pinion tidak sesuai standard, stel dengan menambah atau mengurangi washer (plat) yang berasa antara saklar magnet dan braket depan. Celah menjadi kecil jika washer ditambah.


Pembongkaran dan pemasangan motor starter
a. Lepaskan field strap dari terminal pada saklar magnetik.
b. Lepaskan sekrup, saklar magnet, per, dan washer (ring) dari rumah putar.
c. Lepaskan plunyer dari tuas pemutar.
d. Lepaskan baut panjang dan sekrup. Setelah itu lepaskan (penutup) dan washer (ring).
e. Pisahkan mekanisme yoke dari rumah putar.
f. Lepaskan per dan dudukannya.
g. Lepaskan armatur dan kopling overruning dari rumah putar.
h. Lepaskan tuas pemutar.
i. Lepaskan ring penahan pinion dengan menyetelnya,
j. Tekan pinion dan kopling overruning
k. Pemasangan, kebalikan dari pembongkarannya.


7. Pemeriksaan armatur (angker)
a. Periksa hubungan armatur dengan masa dan kemungkinan adanya sentuhan hubungan pendek.
b. Periksa massa, salah satu pentolan tester ke masing-masing lapisan. Sedangkan pentolan satu lagi ke inti atau poros. Jika terjadi
hubungan, ganti ermatur.
c. Untuk memeriksa hubungan pendek, gunakan tester.
1) Taruh armatur pada tester dan tahan steel strip pada armatur
2) Putar armatur pelan-pelan dengan tangan. Jika ada hubungan pendek, steel strip akan menarik koil.
d. Ganti armatur kalau perlu.


8. Pemeriksaan komutator
a. Periksa komutator jika kotor, berubah warna, atau terbakar, bersihkan dengan amplas dan cuci dengan larutan pembersih.
b. Setelah dibersihkan, potong celah mika antara lapisan dalamnya
Garnbar 10.33.
Memeriksa komutzztar

9. Pemeriksaan kumparan (field coil)
Untuk mancegah kumparan ke massa berhubungan dengan tester tempelkan satu pentolan tester ke yoke atau inti kutub. Pentolan tester satu lagi ke terminal kumparan, Jika ada hubungan, ganti kumparan

10. Pemeriksaan penahan borstel
a. Periksa hubungan penahan borstel ke masa.
b. Tempelkan salah satu pentolan tester ke penahan borstel yang satu lagi ke yoke seperti pada

c. Jika ada hubungan, ganti penahan borstel

1. Pemeriksaan borstel (brush) dun pernya
a. Periksa borstel. Ganti jika keausan lebih dari sepertiga panjang aslinya.
b. Ukur tekanan per. Tekaman per 14 - 18 N (1,4 1,8 kg, 3,1 - 4,0 lb), atau lihat spesifikasi.
c. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti borstel.
d. Periksa celah antara as armatur shaft dan as. Jika kendor, ganti as







sumber:http://rodigufronfajri.blogspot.com/
READ MORE - Kelistrikan Mobil

Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika

Hello sahabat Elind, berjumpa lagi. Kali ini Elind akan berbagi tentang simbol listrik dan simbol komponen elektronika. Kalian sudah pada tahu belum apa saja simbol-simbol di kelistrikan maupun komponen elektronika? Jika belum mari kita belajar bersama.
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika sangat diperlukan saat kita ingin merangkai pesawat elektronika maupun bagi kita yang sedang belajar dasar elektronika. Ibarat rumah, simbol elektronika ini adalah pondasinya untuk belajar menjadi seorang ahli di bidang elektronika.
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika, Credit : http://pakteo.files.wordpress.com/2011/03/simbol.jpg
Dengan menggunakan simbol-simbol elektronika ini, kita akan mudah dalam menggambarkan sebuah sistem pesawat elektronika dan akan sangat mudah dalam melakukan proses troubleshooting.
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika telah distandarkan secara internasional maupun nasional, sehingga dimanapun kita berada jika bertemu gambar dan simbol tersebut pasti memiliki maksud yang sama. Dengan menggunakan simbol elektronika yang berstandar internasional akan mengurangi salah tafsir dalam membaca rangkaian elektronika.

Berikut Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika

SIMBOL NAMA KOMPONEN KETERANGAN
Simbol Sambungan
Simbol Kabel Kabel/ Wire Listrik Kabel penghubung (konduktor)
Simbol Kabel Terhubung Koneksi kabel Terhubung
Simbol Kabel Tak terhubung Kabel tidak koneksi Terputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
Simbol Saklar Toggle Switch SPST Terputus dalam kondisi open
Simbol Saklar Toggle Switch SPDT Memilih dua terminal koneksi
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NO) Terhubung ketika ditekan
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NC) Terputus ketika ditekan
Simbol Saklar DIP Switch Multiswitch(Saklar banyak)
Simbol Saklar Relay SPST Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
Simbol Saklar Relay SPDT
Simbol Saklar Jumper Koneksi dengan pemasangan jumper
Simbol Saklar Solder Bridge Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
Simbol Ground Earth Ground Referensi 0 sebuah sumber listrik
Simbol Ground Chassis Ground Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
Simbol Ground Common/ Digital Ground
Simbol Resistor
Simbol Resistor Resistor Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
Simbol Resistor Resistor
Simbol Potensio Potensio Meter Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
Simbol Potensio Potensio Meter
Simbol Variable Resistor Variable Resistor Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
Simbol Variable Resistor Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
Simbol Condensator Condensator Bipolar Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
Simbol Condensator Condensator Nonpolar
Simbol Condensator Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor Variable Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
Simbol Lilitan Induktor, lilitan, kumparan, spul, coil Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
Simbol Lilitan Induktor dengan inti besi Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
Simbol Lilitan Variable Induktor Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
Simbol Power Supply Sumber tegangan DC Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
Simbol Power Supply Sumber Arus Menghasilkan sumber arus tetap
Simbol Power Supply Sumber tegangan AC Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Power Supply Generator Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Battery Battery Menghasilkan tegangan searah tetap
Simbol Battery Battery lebih dari satu Cell Menghasilkan tegagan searah tetap
Simbol Regulator Sumber tegangan yang dapat diatur Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Regulator Sumber arus yang dapat diatur Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)
Simbol Volt Meter Volt Meter Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
Simbol Ampere Meter Ampere Meter Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
Simbol Ohm Meter Ohm Meter Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
Simbol Watt Meter Watt Metter Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
Simbol Lampu Lampu Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
Simbol Lampu Lampu
Simbol Lampu Lampu
Simbol Dioda
Simbol Dioda Dioda Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
Simbol Dioda Zener Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)
Simbol Dioda Schottky Dioda Schottky Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
Simbol Dioda Varactor Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor
Simbol Dioda Tunnel Dioda Tunnel Dioda Tunnel
Simbol LED LED (Light Emitting Diode) Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
Simbol Photo Dioda Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
Simbol Transistor NPN Transitor Bipolar NPN Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Simbol Transistor PNP Transistor Bipolar PNP Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
Simbol Transistor Darlington Transitor Darlington Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
Simbol Transistor JFET N Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N
Simbol Transistor JFET P Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P
Simbol Transistor NMOS Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N
Simbol Transistor PMOS Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
Simbol Motor Listrik Motor Motor Listrik
Simbol Trafo Trafo, Transformer, Transformator Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
Simbol Bel Listrik Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik
Simbol Buzzer Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
Fuse, Sikring Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
Simbol Sikring Fuse, Sikring
Simbol Bus Bus Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address
Simbol Bus Bus
Simbol Bus Bus
Simbol Opto Coupler Opto Coupler Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
Simbol Speaker Speaker Mengubah signal listrik menjadi suara
Simbol Mic Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik
Simbol Op-Amp Op-Amp, Operational Amplifier Penguat signal input
Simbol Schmitt Trigger Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise
Simbol ADC ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital
Simbol DAC DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog
Simbol Oscillator Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa
Simbol Antenna
Simbol Antenna Antenna Pemancar dan penerima signa radio
Simbol Antenna Antenna
Simbol Antenna Dipole Antenna Gabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)
Simbol Gerbang NOT NOT Gate Output akan merupakan kebalikan input
Simbol Gerbang AND AND Gate Output akan 0 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang NAND NAND Gate Output akan 1 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang OR OR Gate Output akan 1 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang NOR NOR Gate Output akan0 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang EX-OR EX-OR Gate Output akan 0 jika input sama
SImbol D-Flip-Flop D-Flip-Flop Dapat berfungsi sebagai penyimpad data
Simbol Multiplexer Multiplexer 2 to 1 Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke output
Simbol Multiplexer Multiplexer 4 to 1
Simbol D-Multiplexer D-Multiplexer 1 to 4 Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output
credit : linksukses.com/2011/10/simbol-listrik-dan-simbol-elektronik.html

sumber: http://elektronikaindustri.com/simbol-listrik-dan-simbol-komponen-elektronika/
READ MORE - Simbol Kelistrikan
next page

Entri Populer

top